Nah mungkin sahabat pernah mengalami kejadian ini, mengapa telur gagal menetas?
Tentunya banyak faktor yang bisa saja mempengaruhi kondisi telur sehingga gagal menetas baik dierami indukan maupun ditetaskan menggunakan inkubator/mesin tetas. Di pembahasan kali ini saya mencoba mengupas sedikit mengenai apa saja faktor yang mempengaruhi kemampuan telur untuk bisa menetas.
1.Faktor indukan
Seperti yang pernah saya bahas di artikel sebelumnya, indukan muda sangat mungkin mungkin untuk menghasilkan telur dengan daya tetas rendah.. jadi jangan kecewa dulu kalau telur tidak semuanya menetas atau hanya beberapa butir saja yang menetas karena masih ada masa bertelur berikutnya.
2. Kualitas pejantan
Dalam hal ini yang saya maksudkan adalah kualitas sperma dari pejantan tersebut,sangat dianjurkan untuk mencari pejantan yang sehat dan tidak cacat sehingga berpeluang besar menghasilkan semen/sperma dengan jumlah yang mencukupi serta sehat sehingga dapat membuahi telur dengan baik. Dari beberapa pejantan yang prnah saya punya dan saya gunakan untuk pacek ternyata mengasilkan telur dengan daya tetas yang berbeda pula.
3. Pakan
Pakan merupakan hal yang sering diabaikan peternak dalam uapaya menghasilkan telur yang baik/fertil untuk ditetaskan,bagaimanapun telur adalah kandungan semen dan protein penting yang tersusun dan dihasilkan dari makanan yang dikonsumsi oleh indukan, semakin baik pakan yang kita berikan maka akan semakin baik pula telur yang dihasilkan. Variasi pakan untuk indukan kalkun sangat menunjang terhadap telur yang dihasilkan satu indukan, jangan lupa untuk memberikan hijauan pada indukan kalkun untuk mencukupi kebutuhan seratnya.
4. Penyimpanan telur yang terlalu lama sebelum telur dimasukkan kedalam mesin tetas kita biasanya menyimpan telur terlebih dahulu hingga mencapai jumlah yang diinginkan, nah disini juga mesti jadi perhatian kita karena telur yang disimpan terlalu lama dapat menurunkan daya tetas telur itu sendiri. Waktu penyimpanan yang ideal adalah antara 1 sd 7 hari,dalam rentang waktu ini telur sedang dalam kondisi yang baik untuk ditetaskan.simpanlah telur yang hendak ditetaskan dalam wadah yang baik dan dalam suhu ruangan.
5. Suhu inkubator
Lagi lagi... setelah tahapan diatas dirasa sudah dijalankan semestinya maka tinggal kita setting mesin tetas yang hendak kita gunakan pada suhu 38 derajat celcius atau setara dengan 100 derajat fahrenheit. Pertama kali mesin tetas dinyalakan biarkan dulu beberapa saat hingga suhunya mencapai nilai yang kita inginkan, setelah itu barulah kita masukkan telur telur tadi kedalam inkubator. Jangan sampai salah meletakkan telurnya yaaa.... hee, ingat bagian tumpul telur yang merupakan rongga udara menghadap keatas yaaa.
6. Kelembapan
Kelembapan dalam mesin tetas menurt benyak peternak berbeda beda, hal ini dipengaruhi oleh suhu di suatu tempat,wilayah ataupun negara yang berbeda beda pula. Saya sendiri yang berdomsili di kalimantan barat sedikit bingung waktu pertama kali menggunakan mesin tetas, kelembapan saya atur pada 50% ( maksud hati ingin mengikuti jejak senior di negeri seberang sana.... hahahaha ) dan ternyata tidak sesuai untuk wilayah saya, maka dimulailah petualangan saya heheheee... setelah beberapa kali melukan percobaan maka saya dapati bahwa kelembapan yang sesuai diwilayah saya adalah 60 sd 65%. Anda tinggal simpulkan bagaimana suhu diwilayah anda. Kelembapan dalam mesin tetas dapat diatur dengan meletakkan nampan yang berisi air dibawah rak telur dalam mesin tetas, kemudian tinggal kita lihat hygrometernya... jika terlalu tinggi kurangi air dalam nampan dan sebaliknya.
#ini saya terapkan pada mesin tetas manual
sampai disini dulu ya sahabat,,, saya sambung lagi lain waktu